Politik Tarzan Lokal:
Imajinasi Kebangsaan dan Politik Identitas di dalam Komik Indonesia era 50-60an
Speakers: Seno Gumira Ajidarma
Moderator: Agnesia Linda
Friday, August 28th, 2020, 19:00 – 21:00 GMT+7
Kamis, 27 Agustus 2020, 19:00 – 21:00 WIB
Language/Bahasa: Indonesia
Perkembangan komik Indonesia di era pasca kemerdekaan yang berkelindan di dalam khasanah intertekstualitas dengan tradisi lokal dan konteks budaya lain turut menyumbangkan imajinasi baru tentang keindonesiaan. Di dalam forum diskusi proyek seni Toko Buku Liong ini, Seno Gumira Ajidarma akan menempatkan komik di dalam konteks sejarah pencarian identitas kebangsaan Indonesia melalui pembacaan terhadap “politik penerbitan” komik tahun 1950-1960, tinjauan terhadap tiga karakter “Tarzan lokal”: Wiro, Jakawana dan Mala, serta politik identitas komikus peranakan Tionghoa secara umum dari Kho Wan Gie pencipta Put On hingga Ganes Th/Hans Jaladara.
–
The Politics of the Local Tarzan: Nation Imagination and Identity Politics in Indonesian Comics of 50-60s era
The development of Indonesian comics post-independence, intertwining in the realm of intertextuality with local traditions and other cultural contexts, has contributed with new imaginations about Indonesian(ness). In the discussion forum of Toko Buku Liong, Seno Gumira Ajidarma will situate comics in the historical context of the search for Indonesian national identity through reading on the “publishing politics” of comics in the ‘50-’60s by reviewing three ‘local Tarzan characters: Wiro, Jakawana, and Mala, as well as the identity politics of Peranakan Chinese comic artists in general, from Kho Wan Gie, the creator of Put On, to Ganes Th / Hans Jaladara.
Biography / Biografi

SENO GUMIRA AJIDARMA was born in 1958. He has been a journalist since 1977, and currently is part of panajournal.com. He writes both fiction and nonfiction, has received several awards in literature, and also teaches at several Universities. His research with focu on comics are Panji Tengkorak: Kebudayaan dalam Perbincangan (Kepustakaan Populer Gramedia, 2011). In collaboration with Asnar Zacky he created a comic titled Jakarta 2039: 40 Tahun 9 Bulan Setelah 13-14 Mei 1998 (Galang Press, 2001), and Sukab Intel Melayu: Misteri Harta Centini (Kepustakaan Populer Gramedia, 2002). The forthcoming publication: Ngobrolin Komik (a collection of writings on comics for more than 20 years), comic Macan (in collaboration with Thomdean), and comic Percakapan di Ruang Tunggu (in collaboration with Sheila Rooswitha Putri, will be published by Pabrik Tulisan, Yogyakarta.
SENO GUMIRA AJIDARMA dilahirkan tahun 1958. Bekerja sebagai wartawan sejak tahun 1977, kini tergabung dengan panajournal.com. Menulis fiksi maupun nonfiksi, mendapat sejumlah penghargaan sastra, mengajar di berbagai perguruan tinggi. Penelitiannya tentang komik: Panji Tengkorak: Kebudayaan dalam Perbincangan (Kepustakaan Populer Gramedia, 2011). Bekerjasama dengan Asnar Zacky membuat komik Jakarta 2039: 40 Tahun 9 Bulan Setelah 13-14 Mei 1998 (Galang Press, 2001), dan Sukab Intel Melayu: Misteri Harta Centini (Kepustakaan Populer Gramedia, 2002). Menjelang terbit, Ngobrolin Komik (catatan tentang komik dalam 20 tahun terakhir), komik Macan (bersama Thomdean), dan komik Percakapan di Ruang Tunggu (bersama Sheila Rooswitha Putri)—ketiganya melalui penerbit Pabrik Tulisan, Yogyakarta.